Senin, 19 Juli 2010

Contoh Proposal skripsi

Proposal Skripsi

EFEKTIFITAS METODE YANBU’A TERHADAP KEMAMPUAN BACA-TULIS AL-QUR’AN DI SMP NASIMA SEMARANG


Diajukan untuk memenuh salah satu syarat
guna memperoleh gelar S-1 dalam Ilmu Tarbiyah










oleh :
Habibur Rofiq (076011881)




PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2009

I. JUDUL SKRIPSI
EFEKTIFITAS METODE YANBU’A TERHADAP KEMAMPUAN BACA-TULIS AL-QUR’AN DI SMP NASIMA
II. LATAR BELAKANG
Al-Qur’an ialah kalam Allah yang diturunkan lewat malaikat Jibril kedalam kalbu Muhammad bin Abdullah dengan lafal dan makna dalam bahasa Arab, sebagai bukti bahwa beliau adalah utusan Allah, dan sebagai peraturan yang memberi petunjuk bagi manusia, serta yang mereka baca sebagai ibadah mendekatkan diri kepada Allah, al-Qur’an kemudian disusun dalam lembaran-lembaran mushaf, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas yang kemudian kita terima dari generasi ke generasi secara mutawatir lewat tulisan maupun hafalan, dan terpelihara dari aneka perubahan maupun pemalsuan, sesuai dengan janji Allah SWT bahwa Dia yang menurunkan dan Dia yang memelihara dari aneka perubahan maupun pemalsuan. Allah berfirman;
إِناَّ نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِْكْرَى وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُوْنَ
Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”
(Q.S. al-Hijr: 9)

Al-Qur’an menurut Khatijatus Shalihah MA, adalah kalamullah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan ia sebagai mu’jizat bagi beliau juga satu-satunya kitab yang terbanyak dibaca diantara buku-buku yang ditulis didunia. Juga sebagai sumber islam yang harus diketahui oleh setiap orang islam, Karena didalam al-Qur’an mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia.Jadi begitu pentingnya al-Qur’an dalam memberi pedoman bagi yang ingin mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Yang ajaran-ajarannya begitu luas serta ditujukan kepada umat manusia dalam kehidupan yang bagaimanapun juga, maka perlu diadakan pengajaran al-Qur’an kepada semua orang islam baik tua maupun muda pria atau wanita terutama anak-anak sejak dini.
Dalam proses belajar mengajar diperlukan metode pengajaran yang berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan materi pelajaran oleh guru kepada siswa. Sedangkan metode pengajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa. Karena penyampaiannya itu berlangsung dalam interaksi edukatif, metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian, metode mengajar merupakan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar
Berbicara mengenai pengajaran al-Qur’an yang penekanannya adalah pemberian pengetahuan dan pengalaman belajar yang memungkinkan anak didik mempunyai kemampuan ketrampilan membaca, menulis dan memahami materi bacaan al-Qur’an dengan lancar dan benar. Disisi lain, dalam pengajaran al-Qur’an, diperlukan suatu metode yang tepat, sehingga perlu dilakukan penelitian yang seksama sehingga seorang guru atau pengajar al-Qur’an dalam menerapkan suatu metode pengajaran betul-betul mencapai hasil pengajaran al-Qur’an yang efektif.
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran ilmu selalu mengikuti tuntutan masyarakat lengkap dengan segala persoalannya. Ilmu pengetahuan didapatkan karena adanya usaha sungguh-sungguh. Adapun sumber ilmu pengetahuan yang paling lengkap adalah al-Qur’an dimana wahyu pertama mengisyaratkan kepada kita untuk membaca. Oleh karena itu dewasa ini semakin bertambah banyaknya umat islam untuk menekuni dan aktif belajar membaca al-Qur’an.
Metode yanbu’a yang sering kita dengar terutama dalam pembelajaran baca-tulis al-Qur’an membuat penulis ingin mengatahui sejauh mana efektifitas metode yanbu’a terhadap kemampuan baca-tulis al-Qur’an yang nantinya akan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan para pengajar yanbu’a untuk memutuskan menggunakan metode tersebut.
Al-Qur’an harus dipelajari secara khusus dan dalam pengajaran al-Qur’an terdapat beberapa metode diantaranya metode yanbu’a, agar pengajaran al-Qur’an dapat berhasil dengan baik.
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana dijelaskan diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul ”Efektifitas Metode Yanbu’a Terhadap Kemampuan Baca Tulis al-Qur’an Di SMP Nasima”.
III. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah tersebut diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan metode yanbu’a dalam pengajaran al-Qur’an di SMP Nasima Semarang
2. Bagaimana kemampuan baca tulis al-Qur’an siswa SMP Nasima Semarang
3. Bagaimana efektifitas pelaksanaan metode Yanbu’a di SMP Nasima Semarang.
IV. TUJUAN PENELITIAN SKRIPSI
Mengacu pada masalah penelitian, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memperoleh data dan informasi tentang kemampuan baca anak pada al-Qur’an.secara lebih khusus penelitian bertujuan:
1. Menjelaskan penerapan metode yanbu’a sebagai metode pengajaran baca tulis al-Qur’an siswa SMP Nasima Semarang.
2. Menjelaskan kemampuan baca tulis al-Qur’an siswa SMP Nasima Semarang.
3. Menjelaskan efektifitas pelaksanaan metode yanbu’a di SMP Nasima Semarang.
V. KERANGKA PENELITIAN
Pendidikan adalah proses, yaitu sebagai suatu sistem pencerdasan anak bangsa yang sekarang ini dihadapkan pada berbagai persoalan baik ekonomi, sosial, budaya, maupun politik.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan rangkaian upaya untuk mewujudkan manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya, yaitu mencakup pembangunan manusia, baik sebagai insan maupun sebagai sumber daya pembangunan. Pembangunan manusia sebagai insan dan sumber daya pembangunan adalah menekankan pada harkat, martabat, hak dan kewajiban manusia. Hal tersebut tercermin dalam nilai-nilai yang terkandung dalam diri manusia, baik etika, estetika, maupun logika. Oleh karena itu, pemahaman terhadap manusia merupakan sesuatu yang penting. Pembangunan manusia sebagai insan tidak terbatas pada kelompok umur tertentu, tetapi berlangsung dalam seluruh kehidupan manusia. Salah satu kelompok manusia yang sedang dalam proses dibangun adalah dalam konteks pendidikan.
Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat menembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Berdasarkan penjelasan diatas bahwa salah satu usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya yaitu melalui proses pembelajaran.
Belajar pada hakekatnya merupakan kegiataan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai. Manusia tanpa belajar, akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak lain juga merupakan produk kegiatan berpikir manusia-manusia pendahulunya. Tuntutan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah merupakan tuntutan kebutuhan sejak lahir sampai akhir hayatnya. Dengan demikian belajar merupakan tuntutan hidup sepanjang hayat manusia.
Bergantinya tahun demi tahun dengan perubahan zaman seperti ini, kita harus antusias terhadap pendidikan. Peran aktif guru sangat dipelukan karena menyangkut keprofesionalan sebagai guru. Tugas guru adalah menciptakan suasana yang kondusif agar proses belajar mengajar berjalan dengan dengan efektif dan efisien. Seorang guru yang profesional adalah guru yang mampu mendidik dengan baik dan dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan dengan pengetahuan luas yang dimilikinya.
Karena banyak dikalangan masyarakat, khususnya para remaja (siswa) akhir-akhir ini melupakan hal-hal yang sangat penting, yaitu belajar membaca al-Qur’an dengan baik dan benar. Para siswa yang notabennya sebagai generasi muda, generasi penerus, sudah menipis tentang minat dalam mempelajari al-Qur’an terutama pelajaran membaca al-Qur’an secara baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
Demikian tinggi dan pentingnya nilai membaca al-Qur’an, maka sangatlah diperlukan suatu metode yang tepat agar supaya pembelajaran al-Qur’an dapat menghasilkan hasil yang memuaskan.
VI. HIPOTESIS
Hipotesis adalah pertanyaan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya. Jadi yang dimaksud dengan hipotesis adalah praduga sementara yang akan dibuktikan setelah ada bukti atau data yang membenarkannya.
Adapun hipotesis yang peneliti ajukan adalah terdapat hubungan yang signifikan antara metode pembelajaran yanbu’a terhadap kemampuan baca- tulis siswa SMP Nasima Semarang.


VII. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Didalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), maksudnya adalah langsung mengadakan penelitian yaitu di SMP Nasima untuk memperoleh data. Sedang penelitian yang dilakukukan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.
Sedangkan untuk mendukung teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan skripsi ini, penulis juga mengadakan penelitian kepustakaan (library research), maksudnya penulis mendasarkan diri pada bahan-bahan kepustakaan baik karya ilmiah, buku-buku yang ditulis para ahli sebagai rujukan yaitu sebagai dasar-dasar teoritis yang ada relevansinya terhadap skripsi ini.
2. Metode Pengumpulan Data
a. Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :
1) Variabel X (variabel bebas)
Variabel X merupakan variabel pengaruh (Independent variabel) yang diselidiki pengaruhnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu pelaksanaan pembelajaran metode yanbu’a di SMP Nasima Semarang dengan indikator sebagai berikut :
a). Waktu pelaksanaan
b). Metode yang digunakan
c). Alat-alat
d). Media atau sumber belajar
2) Variabel Y (Variabel Terikat)
Variabel Y disebut variabel tergantung, yaitu variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. Sedang yang menjadi variabel terikat adalah kemampuan baca tulis al-Qur’an siswa SMP Nasima Semarang dengan indikator sebagai berikut :
a). Mengetahui huruf hijaiyyah
b). Mengetahui tajwid
c). Mengetahui makharijul huruf
d). Dapat membaca al-Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu Tajwid
b. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dibedakan menjadi 2, yaitu data primer dan data sekunder. Yang dimaksud data primer adalah data yang pokok atau utama. Maksudnya, yang menjadi pokok inti pembahasan skripsi ini dimana dalam hal ini adalah data mengenai pelaksanaan pengajaarn al-Qur’an dengan menggunakan metode yanbu’a dan efektifitasnya. Sedang data sekunder adalah data pendukung, maksudnya data-data yang mendukung atau membantu dalam pembahasan yang berhubungan dengan pokok permasalahan. Yang menjadi data sekunder dalam hal ini misalnya data-data mengenai jumlah siswa, kelas, kurikulum pengajaran al-Qur’an , sarana dan pra sarana.
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data diperoleh.
Sedang yang menjadi sumber data adalah : kepala sekolah, dimana kepala sekolah ini menjadi sumber primer, yaitu sumber informasi yang langsung mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pengumpulan ataupun penyimpanan data. Disamping kepada sekolah, siswa juga menjadi sumber data primer. Dan data sekundernya adalah seluruh pihak yang ada hubungannya dengan SMP Nasima Semarang, misal: guru, wali murid.


c. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Sedangkan yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMP Nasima yang berjumlah 270 terdiri dari:
 Kelas VII sebanyak 90 siswa
 Kelas VIII sebanyak 90 siswa
 Kelas IX sebanyak 90.siswa
Sedangkan untuk pengambilan sampel penelitian ini adalah diambil 10% dari jumlah populasi 270 yaitu 27 siswa, dengan alasan menurut ketentuan perhitungan korelasi rho spearman untuk pengambilan sampel maksimal 30 responden.jadi sampel yang diambil sebanyak 27 siswa dari dari 270 siswa dengan perincian sebagai berikut;
 Kelas VII a : 3 Siswa
 Kelas VII b : 3 Siswa
 Kelas VII c : 3 Siswa
 Kelas VIII a : 3 Siswa
 Kelas VIII b : 3 Siswa
 Kelas VIII c : 3 Siswa
 Kelas IX a : 3 Siswa
 Kelas IX b : 3 Siswa
 Kelas IX c : 3 Siswa
Jadi jumlah sampel yang akan di ambil adalah 27 siswa.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data-data yang telah ditentukan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menitiberatkan pengumpulan data pada data yang dikuantifikasikan, misalnya dengan menghitung frekuensi, perbandingan atau intensitas faktor tertentu yang terdapat dalam dokumen. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sesuatu situasi atau untuk menetapkan taraf kesulitan bahan pelajaran dalam buku tertentu untuk menilai segi praktis.
Untuk memperoleh data di lapangan secara kongkrit, diadakan penelitian lapangan dengan cara mengumplkan data-data yang mendukung dengan menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
a. Observasi
Metode observasi adalah ”suatu cara untuk mengumpulkan keterangan-keterangan yang diinginkan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung”. Metode ini peneliti gunakan memperoleh data tentang keadaan umum lembaga pendidikan di SMP Nasima Semarang, dengan cara melihat keadaan pelaksanaan pembelajaran oleh guru ngaji.
Metode ini merupakan metode primer dan yang akan diobservasi adalah kondisi terutama pelaksanaan pengajaran al-Qur’an di kelas.
b. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat efektifitas pelaksanaan pembelajaran yanbu’a di SMP Nasima.
Sedang untuk mengetahui kemampuan baca tulis al-Qur’an, dilakukan tes lisan dan tes tertulis.
c. Interview
Metode interview adalah ”metode pengumpulan data dengan jalan bertanya untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya secara langsung kepada responden”. Metode interview ini digunakan untuk mendapatkan data terutama dengan kepala sekolah untuk mengetahui misal: sejarah berdiri, letak geografis, keadaan guru, keadaan kelas atau jilid, untuk mengetahui keadaan siswa, perkembangan siswa, kemampuan guru dan proses pengajaran.
d. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang bersifat dokumentatif, seperti kartu presatasi harian siswa untuk mengetahui keberhasilan anak dalam menangkap pelajaran setiap hari, peta, foto, data-data tentang struktur organisasi sekolah, jumlah guru dan nilai hasil prestasi membaca al-Qur’an.
e. Metode tes
Metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes ini digunakan untuk mendapatkan data nilai kemampuan siswa dalam membaca dan menulis al-Qur’an setelah adanya pembelajaran metode yanbu’a.
4. Metode Analisis Data
Metode analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriopsikan data dalam bentuk angka-angka dengan menggunakan rumus statistik :
a. Untuk mengetahui adanya hubungan atau korelasi antara pengajaran metode yanbu’a dengan kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an, maka digunakan rumus tata jenjang rho spearman :
Rho =
Ket:
d = Perbedaan antara pasangan jenjang
N = Jumlah pasangan jenjang
Kemudian untuk mengetahui efektifitas metode yanbu’a terhadap kemampuan baca tulis al-Qur’an maka digunakan rumus prosentase;

Ket:
P = Angka prosentase
F = Frekuensi
N = Banyaknya Individu
Hasil penerapan rumus diatas yang berupa prosentase kemudian diverbalisasikan atau proses pemberian makna dari data yang telah diolah sehingga tidak terjadi penafsiran yang salah.
b. Analisis Efektifitas Pembelajaran Metode Yanbu’a
1. Analisis Rumus Rho Spearman
Setelah data dianalisis menggunakan rumus rho spearman kemudian langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 /5%.
Dalam hal ini perlu menginterprestasikan hasil analisis uji hipotesis yaitu jika taraf signikansi 0,05 perhitungan > tabel berarti signifikan dan hipotesis alternatif diterima artinya ada hubungan positif antara pembelajaran metode yanbu’a dan kemampuan baca tulis al-Qur’an.
Jika taraf signifikan 0,05 perhitungan < tabel maka non signifikan dan hipotesis alternatif ditolak artinya tidak ada hubungan antara pembelajaran metode yanbu’a dan kemampuan baca tulis al-Qur’an.
2. Analisis Rumus Persentase
Setelah data dianalisis dengan rumus persentase maka akan diketahui beberapa persen efetifitas metode yanbu’a terhadap kemampuan baca tulis al-Qur’an. Jadi dari data angket per item soal akan dianalisis sesuai dengan indikatornya.

VIII. KERANGKA LAPORAN
Supaya lebih mudah dalam memahami skripsi ini, penulis menyusun sistematika sebagai berikut, yang memuat lima bab terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
B. Penegasan Istilah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan Skripsi
E. Hipotesis
F. Metode Penulisan Skripsi
G. Sistematika Penulisan Skripsi
BAB II LANDASAN TEORI EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN YANBU’A DAN KEMAMPUAN BACA- TULIS AL-QUR’AN
A. Pengajaran al-Qur’an
1. Pengertian Pengajaran baca tulis al-Qur’an
2. Dasar-dasar dan tujuan pengajaran baca tulis al-Qur’an
3. Materi pengajaran baca tulis al-Qur’an
4. Metode pengajaran baca tulis al-Qur’an
B. Metode Yabu'a
1. Sejarah Timbulnya Yanbu'a
2. Pengertian Metode Yabu'a
3. Pelaksanaan pengajaran baca tulis al-Qur'an dengan metode Yanbu'a
C. Efektifitas pengajaran baca tulis al-Qur'an dengan metode Yanbu'a
1. Pengertian efektfitas pengajaran baca tulis al-Qur'an dengan metode Yanbu'a
2. Pengukuran efektifitas pengajaran baca tulis al-Qur'an dengan metode Yanbu'a
BAB III PENGAJARAN AL-QUR’AN DENGAN METODE YANBU’A DI SMP NASIMA SEMARANG
A. Situasi Umum Kelas VIII Nasima Semarang
1. Tinjauan Historis
2. Letak Geografis
3. Keadaan Guru dan Siswa
4. Keadaan Sarana dan Prasarana
5. Struktur Organisasi.
B. Data penelitian
1. Data Nilai Angket Tentang Efektifitas Pembelajaran Metode Yanbu’a
2. Data Nilai Tes Lisan dan Tertulis Siswa
BAB IV ANALISIS DATA EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN YANBU’A DAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR’AN SISWA DI SMP NASIMA SEMARANG
A. Analisis Pendahuluan
B. Analisis Uji Hipotesis
C. Analisis Lanjut.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Kata-Kata Penutup

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Psikologi sosial, Semarang, PT. Bina Ilmu, 1979
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta Rineka Cipta 1990
Arwani, M. Ulin Nuha, Arwani, M. Ulil Albab, KH, Thoriqoh Baca Tulis dan menghafal al-Qur'an Yanbu'a, Kudus, Ponpes Tahfidh Yanbu'ul Qur'an Kudus, 2004.
Aziz, Abdul, Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Depag RI 2003
Djalali, H. Prof. Dr., Psikologi Pendidikan, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2007
Djamal, Murni, Metode Khusus Pengajaran Agama, Jakarta : Depag RI 1985
Djumhur, Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, Bandung : CV. Ilmu 1989
Dosen IKIP Surabaya, Tim Didaktik Metodik, Pengantar Didaktik Metodik PBM, Jakarta : Rajawali Pers, 1990
Hadi, Sutrisno, Staistik I, Yogyakarta : YP UGM, 1989
Iqbal, Sirojuddin, Mashuri, Fadoli, Ahmad Drs., Pengantar Ilmu Tafsir, Angkasa Bandung, 1989
Maruzi, Muslich, Drs., Wahyu al-Qur’an, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Tafsir, jakarta, Pustaka Amani, 1987
Singarimbon Masri, Metode Penelitian Survei, Jakarta : LP3ES, 1993
Surakhmad Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung : Tarsito, 1991
Umar, Abd. Rahman, Drs, Bimbingan Membaca al-Qur'an Metode Tashwiriyah, Semarang, PT. Toha Putra, 1995
Uno, Hamzah Prof., Dr., B. M. Pd., Model Pembelajaran, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2007
., Profesi Kependidikan, Cet. I, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2007



DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Habibur Rofiq
Tempat/tanggal lahir : Pati, 16 Juni 1983
NIM : 076011881
No HP : 085290460430
Alamat Kost : Jalan Kauman Getekan 317 Semarang
Riwayat Pendidikan :
a). SDN 02 Mayong Jepara Tahun 1988 sampai 1995
b). SLTP Al-Hikmah Mayong Jepara tahun 1995 sampai 1998
c). MA Sabilul ‘Ulum Mayong Jepara tahun 1998 sampai 2001
d). Pondok Pesantren an-Nur Gleget Mayong Jepara tahun 1998 sampai 2002
e). Pondok Pesantren Raudlatul Qur’an Semarang tahun 2003 sampai sekarang.



Semarang, 13 April 2009


Tertanda,


Ahmad Asror
NIM. 152050849

Cara NgerubahWajah Jadi Kartun

Tutorial Wajah Kartun ala Illustrator - Cara Mudah dengan Photoshop

Hasil jadi tutorial membuat foto kartun dengan menggunakan   Photoshop

Tutorial Photoshop kali ini akan menjelaskan cara membuat foto wajah kartun (Cartoonized
Photo) ala vektor Illustrator. Mungkin hasilnya tidak akan sehalus buatan Adobe
Illustrator namun dengan menggunakan Photoshop pembuatan foto kartun ini akan
menjadi lebih mudah dan cepat. Harapannya dengan tutorial ini siapapun bisa membuat foto cartoon meskipun bukan seorang jago Illustrator. Atau kalu masih juga malas membuat sendiri, alternatifnya bisa menggunakan jasa website kartunisasi foto. Oke, mari kita mulai saja tutorial ini dengan membuka program Photoshop CS CS2 CS3 CS4 CS5 dst.



Buka foto (Ctrl+O) diri yang wajahnya ingin dikartunkan. Atau sebagai latihan untuk mengikuti tutorial ini maka anda bisa gunakan foto yang sama (download di sini). Kemudian pilih bagian paling dasar dari sebuah foto. Dalam foto yang kita gunakan, warna biru jilbab saya rasa adalah bagian dasar gambar ini. Gunakan Eye Dropper Tool untuk memilih bagian warna jilbab sebagai warna Foreground.


rubah   warna foreground dulu

Selanjutnya gunakan Polygonal Lasso Tool untuk membuat seleksi bagian tepi foto.


seleksi   dengan lasso tool

Selanjutnya buat sebuah layer baru (Ctrl+Shift+N) dan isi/fill dengan warna Foreground tadi, gunakan Paint Bucket atau dari menu Edit > Fill..


fill with   Paint Bucket

Selanjutnya gandakan Layer Background yaitu layer foto. Klik kanan Layer Background lalu Duplicate Layer. Kemudian Drag / bawa layer hasil duplikasi tersebut ke bagian paling atas, yaitu di atas layer yang terisi biru tadi.


duplicate   layer

Kemudian beri efek Filter > Artistic > CutOut pada layer hasil duplikasi foto tersebut. Ingat jangan hilangkan dulu seleksi tepi foto yang kita buat di awal tadi. Agar yang terkena efek Filter CutOut hanya foto orangnya saja, background di belakang orang tidak. Sesuaikan settingannya agar terlihat seperti kartun dengan detil yang sederhana simple. Oh iya, dalam penyesuaian kartunisasi ini (tahap ini) fokuskan pada bentuk kartun jilbabnya sebagai gambar dasar. Hiraukan bagian wajah dulu.


Filter Cut   off

Jika sudah terus ubah seting Layer tersebut menjadi Soft Light.


seting   layer Blend Mode

Selanjutnya kita akan meng-kartunisasi bagian wajah. Sembunyikan dulu layer selain bacground dengan menghilangkan gambar mata disamping tiap layer. Kemudian gunakan Lasso Tool lagi dan buat seleksi di baian wajahnya saja. Lalu klik kanan bagian tengah wajah dan pilih Layer via Copy untuk mengkopi wajah yang terseleksi ke layer baru.


blending   wajah

Drag lagi layer tersebut ke bagian paling atas dari semua layer. Kemudian beri efek Filter > Artistic > CutOut lagi. Gunakan setingan yang berbeda agar wajah semirip mungkin dengan gambar kartun. Prinsipnya lekuk tetap kelihatan tapi sederhana dan tidak terlalu detil.


face   cartoonized

Ingat bawa layer wajah tersebut ke bagian paling atas dari semua layer. Kemudian munculkan lagi layer yang lainnya dengan memunculkan tanda mata di sampingnya. Kira-kira sementara hasilnya akan seperti di bawah ini.


hasil   sementara

Terlihat dari gambar di atas kalau bagian belakang foto (tembok) tidak ikut dikartunkan khan? Ya itu tadi dengan menggunakan seleksi Lasso Tool. Dan akibatnya kita bisa mengganti backgoundnya (tembok tadi) dengan gambar lain atau cukup sekedar membuat background warna biasa. Coba beri warna putih (biar netral) sebagai background. Caranya tekan Ctrl+Shift+N dan drag/letakkan layer tersebut di atas layer background, berarti layer ke 2 dari bawah. Isi layer tersebut dengan warna putih atau warna lain yang anda inginkan. Gunakan Paint bucket tool.


buat   background

Sampai tahap ini sebenarnya foto telah berhasil dikartunisasi. Namun bisa juga kita lanjutkan dengan memperhalus dan menyederhanakan lekuk2 warna penyusun gambar. Bisa juga memberi variasi lain untuk mempercantik tampilan gambar. Misalnya dengan memberi warna pink pada bagian bibir.


variasi   mempercantik foto kartun

Berikut hasil jadi dari Tutorial membuat foto wajah kartun ala gambar vekto Adobe Illustrator hanya dengan menggunakan Photoshop. Ingat, ini hanyalah cara mudah dan cepat membuat foto kartun sebagai foto diri. hasilnya mungkin tidak sehalus gambar vektor Adobe Illustrator, namun tergantung dari hasil kerja anda saat membuat seleksi tepi foto. Semakin detil dan halus hasil seleksi yang anda buat maka hasilnyapun akan semakin bagus.


hasil jadi tutorial buat foto kartun dengan Photoshop

nah, jangan sungkan dan jangan malu untuk mencobanya sendiri di rumah masing-masing atau di rumah tetangga, kost sebelah. Gambar foto diri dalam kartun semakin ngetrend dipakai sebagai representasi foto diri di blog. Katanya sih kalau gak pakai foto kartun gak keren, ini katanya loh. Last, silahkan coba, jangan sungkan tanya, beri komentar, dan biarkan saya tahu hasil karya anda dari tutorial ini. GanBatte..